Subhan Somola, ASN “Serba Bisa” yang Diusung Pemda Halteng Ikut DPD Award 2025

Katasatu- Di Halmahera Tengah, Maluku Utara, hadir seorang ASN yang menginspirasi banyak orang. Namanya adalah Subhan Somola. Ia bukan hanya seorang pegawai negeri, tetapi juga sosok yang sangat berdedikasi untuk melestarikan bahasa dan budaya daerah.

Karena alasan inilah, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Pemkab Halteng) mengusulkan namanya untuk mengikuti DPD Award 2025. Bersama dengan tokoh seni budaya dari Desa Were, Hi. Latif Lukman, Subhan Somola menjadi representasi semangat pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata daerah.

Subhan Somola, sosok yang dikenal “serba bisa” ini, bukanlah sekadar ASN yang menjalankan tugas rutin. Ia adalah penggerak perubahan, seorang visioner yang melihat potensi besar dalam kekayaan budaya lokal. Selama lebih dari 15 tahun, ia telah mengabdikan diri untuk berbagai bidang yang saling terkait. Ia fokus pada pelestarian bahasa daerah yang terancam punah, pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, serta promosi pangan lokal Sagu Rumbia sebagai identitas kuliner Halmahera Tengah.

Kisah kecintaan Subhan Somola pada bahasa dan budaya Sawai-Weda dimulai pada tahun 2004. Setelah menempuh pendidikan di luar daerah, ia kembali ke Weda dan menjadi operator komputer di SMP Negeri 3 Weda.

Di lingkungan sekolah inilah, ia menyaksikan fenomena yang membuatnya prihatin: semakin sedikitnya generasi muda yang menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Sawai-Weda, yang dulunya menjadi identitas masyarakat setempat, perlahan mulai ditinggalkan dan terancam punah.

Melihat kenyataan ini, hati Subhan Somola tergerak untuk melakukan sesuatu. Ia menyadari bahwa bahasa adalah jendela menuju budaya, dan kehilangan bahasa berarti kehilangan sebagian dari identitas diri. Sejak saat itu, ia membulatkan tekad untuk berdedikasi melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Sebagai seorang pemerhati bahasa, pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif, Subhan Somola telah menghasilkan berbagai karya nyata yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satu karyanya yang monumental adalah penyusunan kamus bergambar bahasa Sawai-Indonesia-Inggris dan bahasa Patani-Indonesia-Inggris.

Kamus ini bukan sekadar kumpulan daftar kata, melainkan sebuah ensiklopedia visual yang memperkenalkan kosakata bahasa daerah kepada anak-anak dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Setiap kata dilengkapi dengan ilustrasi yang relevan, sehingga memudahkan anak-anak untuk memahami makna dan konteks penggunaannya.

Selain kamus bergambar, Subhan Somola juga menciptakan buku saku percakapan bahasa Sawai yang praktis dan mudah dibawa ke mana-mana. Buku ini berisi frasa-frasa penting yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, seperti sapaan, ucapan terima kasih, dan ungkapan-ungkapan lainnya. Buku saku ini sangat membantu bagi wisatawan yang ingin belajar bahasa Sawai secara singkat, serta bagi generasi muda yang ingin memperdalam kemampuan berbahasa daerah.

Tidak hanya berhenti pada pelestarian bahasa, Subhan Somola juga aktif mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya. Ia menciptakan berbagai suvenir khas Halmahera Tengah, seperti gantungan kunci Cogoipa Wedadan dan Patani, hiasan parang Salawaku, serta hiasan Cokaiba.

Suvenir-suvenir ini tidak hanya menjadi oleh-oleh yang menarik bagi wisatawan, tetapi juga media untuk memperkenalkan budaya daerah kepada dunia luar. Setiap suvenir memiliki cerita dan makna filosofis yang mendalam, sehingga menjadi duta budaya yang efektif.

Dedikasi Subhan Somola juga tercermin dari keterlibatannya dalam berbagai organisasi dan komunitas. Ia mendirikan Bengkel Kreatif Cogoipa Kota Weda pada tahun 2010. Di bengkel ini, ia memberikan pelatihan kepada anak-anak muda untuk membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan lokal, seperti kayu, bambu, dan kain tradisional. Melalui kegiatan ini, ia tidak hanya melestarikan keterampilan tradisional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain itu, Subhan Somola juga mendirikan PKBM Were Mandiri pada tahun 2012. PKBM ini memberikan pendidikan non-formal kepada masyarakat yang putus sekolah atau tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal. Melalui PKBM ini, Subhan Somola memberikan harapan baru bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan meraih masa depan yang lebih baik.

Subhan Somola juga aktif sebagai pengurus wilayah AMAN Maluku Utara dan mendirikan Komunitas Peduli Bahasa pada tahun 2017. Komunitas ini menjadi wadah bagi para pecinta bahasa dan budaya daerah untuk berkumpul, berbagi pengetahuan, dan melakukan berbagai kegiatan pelestarian.

Kontribusi Subhan Somola sangat besar bagi masyarakat Halmahera Tengah. Bersama Balai Bahasa Provinsi Maluku Utara, ia melaksanakan Revitalisasi Bahasa Sawai Berbasis Komunitas di Kota Weda pada tahun 2017.

Dalam kegiatan ini, ia melibatkan tokoh adat, guru, dan masyarakat umum untuk berdiskusi tentang cara-cara efektif untuk melestarikan bahasa Sawai. Ia juga aktif mempublikasikan kamus bahasa daerah, baik dalam bentuk buku cetak maupun kamus percakapan. Kamus-kamus ini dibagikan secara gratis kepada sekolah-sekolah dan perpustakaan di Halmahera Tengah, sehingga dapat diakses oleh semua orang.

Usulan Subhan Somola untuk DPD Award 2025 adalah bukti nyata pengakuan atas dedikasinya yang luar biasa dalam melestarikan dan mengembangkan bahasa serta budaya daerah di Halmahera Tengah.

Ia adalah sosok ASN yang tidak hanya menjalankan tugasnya, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan daerahnya. Dengan semangatnya yang tak pernah padam, Subhan Somola terus menginspirasi generasi muda Halmahera Tengah untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya. (ren)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup