Luar Biasa, FPIK Unkhair Dorong Inovasi Ramah Lingkungan untuk Budidaya Ikan Nila Salin

Universitas Khairun

Katasatu- Tim peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun, berhasil menemukan pendekatan inovatif untuk meningkatkan kualitas air dan performa budidaya ikan nila salin (Oreochromis niloticus).

Penelitian ini memanfaatkan bahan organik lokal, berupa cacahan batang pisang dan daun talas sebagai aditif alami yang diaplikasikan langsung ke media pemeliharaan.

Dengan temuan ini diharapkan mampu menjadi solusi berkelanjutan bagi pembudidaya ikan di wilayah pesisir yang menghadapi tantangan kualitas air dan serangan penyakit.

Tim peneliti dipimpin Dr. Ir. Tamrin Ali Ibrahim, M.Si.,IPU.,ASEAN Eng, dosen Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun.

Dr. Tamrin didukung tim peneliti yang terdiri dari Rovina Andriani, S.St,Pi., M.P dan Ismi Musdalifah Darsan, M.Pi., serta mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan, Safira Denita Royani dan Risnawan Samsul, yang turut terlibat aktif dalam semua tahap penelitian, dari perencanaan, pengamatan hingga analisis data

Baca Juga:  https://www.katasatu.com/2025/09/07/tinjau-rtlh-di-halsel-gubernur-sherly-geram-lihat-kinerja-fasilitator-bentukan-disperkim/

“Keterlibatan mahasiswa dimaksudkan sebagai pembelajaran berbasis penelitian yang memberikan pengalaman nyata mengenai metode ilmiah, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian hingga penulisan jurnal bereputasi internasional,” ungkap koordinator tim peneliti, Dr. Tamrin Ali Ibrahim.

Tamrin menjelaskan, penelitian berlangsung selama 60 hari ini dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas Laboratorium Basah Sekretariat Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate (ex stasiun LIPI Maluku Utara) di Kelurahan Sasa Kota Ternate.

“Para peneliti menguji beberapa perlakuan, yaitu kontrol (tanpa bahan tambahan), pemberian cacahan batang pisang, daun talas, dan kombinasi keduanya,” ucap Tamrin.

Tamrin bilang, parameter kualitas air yang diukur termasuk kandungan mineral esensial, kelimpahan bakteri Vibrio spp. Yang tentu dapat menyebabkan vibriosis, kadar glukosa darah sebagai indikator stres ikan, serta performa pertumbuhan ikan meliputi bobot akhir, pertambahan bobot, pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup.

Hasil penelitian, kata Tamrin, menunjukkan pemberian bahan organik lokal dapat secara signifikan meningkatkan kualitas air, terutama dalam kandungan mineral yang esensial bagi ikan.

Selain itu, penggunaan batang pisang dan daun talas efektif menekan populasi bakteri Vibrio spp, menjaga kadar glukosa darah ikan tetap stabil, dan meningkatkan performa pertumbuhan ikan lebih optimal dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Baca juga:  https://www.katasatu.com/2025/09/07/jadwal-pelantikan-eselon-ii-dan-iii-di-pemkot-ternate-masih-kabur/

Menurut Tamrin, temuan ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan pemeliharaan ikan, tetapi juga menciptakan kondisi fisiologis yang lebih baik bagi ikan, yang pada gilirannya mendukung produktivitas budidaya ikan yang lebih tinggi.

Tim peneliti telah menyusun artikel ilmiah berdasarkan hasil penelitian ini yang telah disubmit pada Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, sebuah jurnal internasional bereputasi Q2.

Sebagai tambahan, video dokumentasi yang merekam seluruh proses penelitian, mulai dari percobaan hingga pengamatan, juga telah diproduksi. Video ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran yang berguna bagi mahasiswa, pembudidaya, dan masyarakat yang tertarik dengan teknologi ramah lingkungan dalam sektor akuakultur.

Dr. Tamrin menyampaikan, temuan ini membawa dampak positif bagi pengembangan budidaya ikan nila salin, khususnya di wilayah pesisir. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah seperti batang pisang dan daun talas, biaya produksi dapat ditekan, sekaligus mendukung prinsip ekonomi sirkular. Selain itu, hasil penelitian ini mendukung agenda nasional mengenai penguatan ketahanan pangan berbasis perikanan budidaya yang berkelanjutan.

Tamrin memastikan rencana tindak lanjut penelitian ini adalah untuk mengembangkan penelitian terapan dengan menguji hasil riset pada skala tambak komersial. Tim peneliti berencana untuk bekerja sama dengan mitra guna melakukan validasi hasil pada populasi ikan yang lebih besar.

Baca Juga:  https://www.katasatu.com/2025/09/05/dr-ir-tamrin-ali-ibrahim-akademisi-dan-fasilitator-handal-dari-maluku-utara/

“Fokus berikutnya adalah mengoptimalkan dosis bahan organik, menguji efisiensi ekonomi, serta menyusun modul panduan aplikasi untuk pembudidaya. Selain itu, tim juga merencanakan penyusunan draft paten terkait formulasi aditif air berbasis tanaman lokal,” jelas Tamrin.

Penelitian ini didanai langsung oleh Program Hibah Penelitian Kompetitif Unggulan Perguruan Tinggi (PKUPT) tingkat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun, sehingga kegiatan penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target.

Tamrin memyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Abdullah W Jabid sebagai Rektor Universitas Khairun, Dr. Ir. Riyadi Subur Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Prof. Dr. Sundari Kepala LPPM Unkhair yang telah memberikan kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk terus melakukan riset-riset inovatif yang kemudian akan memberikan dampak kepada masyarakat, sesuai dengan semangat Unkhair yang menjalankan visi kampus berdampak.

“Apresiasi dan ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Walikota Ternate, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate atas izin penggunaan lokasi kegiatan riset serta dukungan teknis yang diberikan. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan mahasiswa menjadi kunci keberhasilan penelitian ini dan membuka peluang untuk kolaborasi riset lebih luas di masa mendatang,” tandasnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup