Tinjau RTLH di Halsel, Gubernur Sherly Geram Lihat Kinerja Fasilitator Bentukan Disperkim
“Kita ingin menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah!” Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos.
Katasatu- Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos tidak menutup rasa kekecewaanya kepada Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) yang direkrut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).
Kekecewaan Sherly ini terlihat saat meninjau progress program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Dusun Rawa Badak, Desa Amasing Kota Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Sabtu (06/09/2025).
Tiba di lokasi, orang nomor satu di lingkup Pemprov Malut ini melihat rumah penerima bantuan sudah kosong, sebagian bangunan bahkan telah dibongkar. Namun, pekerjaan terhenti lantaran pekerja dan pemilik rumah belum sepakat soal upah 10 persen dari bantuan Rp50 juta untuk rumah dan Rp25 juta untuk dapur yang disediakan pemerintah.
Melihat kondisi ini, Geburnur Sherly pun sangat berang dengan cara kerja fasilitator bentuk Perkim ini. Begitu berangnya, orang nomor satu di lingkup Pemprov Maluku Utara ini tidak segan-segan langsung menegur di tempat.
“Kita ingin menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah!” semprot Sherly.
Menurutnya, kesepakatan antara pemilik rumah dan fasilitator adalah hal mutlak. Tanpa hitam di atas putih, pembongkaran seharusnya tidak dilakukan.
“Buat kesepakatan jelas dulu. Bersedia—baru bongkar,” tegasnya.
Program RTLH, jelas Sherly, bukan sekadar proyek pembangunan fisik. Ini merupakan adaptasi dari Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian PU yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya yang masuk kategori prasejahtera.
“Masalah sekecil apapun di lapangan harus dicarikan jalan keluar, bukan dibiarkan menumpuk,” cecar Sherly.
“Kalau ada kendala, sampaikan ke saya. Kita hadirkan solusi, bukan menumpuk masalah,” tegasnya.
Ditemani Wakil Bupati Halmahera Selatan, Helmi Umar Muchsin, Sherly melanjutkan kunjungan ke Desa Mandaong, Bacan Selatan. Di sana, ia kembali turun tangan—kali ini dengan sentuhan yang lebih hangat. Bersama Helmi, ia menyerahkan langsung bahan bangunan RTLH untuk keluarga Marhadi Lambehe.
Marhadi, yang tinggal bersama istri dan tiga anak di bawah satu atap rumah sempit, menyambut dengan mata berbinar. Kehadiran seorang Gubernur dan Wakil Bupati di halaman rumahnya bukan sekadar seremoni. Ada harapan nyata yang dibawa bersama tumpukan semen, pasir, dan material bangunan itu. ***
Tinggalkan Balasan